Rabu, 10 Juni 2015

KONSEP ILMU PENDIDIKAN DALAM PARADIGMA ISLAM



KONSEP ILMU PENDIDIKAN DALAM PARADIGMA ISLAM

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah :Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Ibu Nur Uhbiyati






Disusun oleh :
Sandi Milzam Fortuna                        123311037




FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

KONSEP ILMU PENDIDIKAN DALAM PARADIGMA ISLAM
       I.            PENDAHULUAN   

A.    Latar belakang makalah
Sedemikian luas makna pendidikan islam, sehingga perlu kiranya ada penjelasan konsep pendidikan islam dan ilmu pendidikan islam identik mendidik. Sedangkan ilmu pendidikan islam yaitu usaha-usaha proses penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi tahap, seperti halnya dalam kegiatan pembelajaran yang mendayagunakan berbagai potensi jiwa dengan ang dijalankan oleh kelompok tertentu agar orang lain menjadi dewasa dan mencapai tingkat kehidupan yang sempurna.
Untuk itu dalam makalah kami akan sedikit memaparkan tentang konsep ilmu pendidikan dan paradigma konsep ilmu pendidikan dalam islam.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa Pengertian Konsep Ilmu Pendidikan ?
b.      Apa Tujuan Dari Konsep Pendidikan Islam ?
c.       Bagaimana Paradigma Ilmu Pendidikan Dalam Islam ?

C.     Tujuan Makalah
1.      Mengetahui konsep Ilmu Pendidikan.
2.      Mengetahui  tujuan dari konsep pendidikan Islam
3.      Mengetahui paradigma ilmu pendidikan dalam Islam
4.      Mengetahui manfaat mempelajari dan mendalami Ilmu Pendidikan Islam.

D.    Manfaat Makalah
1.      Teoritis
Konsep Pendidikan Islam dapat menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam itu dilakukan. Maksudnya, pelaksanaan pendidikan Islam harus berlandaskan atau bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.

2.      Praktis
Ilmu Pendidikan Islam haruslah ditunjukan kepada praktek-praktek perbuatan yang mempengaruhi anak diduknya. Didalam situasi pendidikan mengarahkan diri pada perwujudan realisasi ide-ide.
            Pendidikan merupkan arah perkembangan yang subjek didik. Arah itulah yang akan dicapai sehingga jelas sampai di mana perkembangan subjek didik, kebutuhannya, peraannya, perhatiannya, bahkan lingkungan, Arah ini juga menentukan sikap dan tindakan pendidikan.

E.     Sistematika Penulisan Makalah
Sistematika Penulisan makalah ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: Bagian pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang, Rumusan masalah, tujuan makalah, manfaat makalah dan sistematika penulisan makalah. Bagian kedua, kajian teori atau landasan teori. Bagian ketiga, Pembahasan yang berisi pengertian konsep ilmu pendidikan, Tujuan konsep pendidikan dan paradigm ilmu pendidikan dalam islam.

    II.            KAJIAN TEORI ATAU LANDASAN TEORI
Dalam islam pendidik ialah mereka yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Dalam islam, orang yang paling bertanggung jawab tersebut adalah orang tua (ayah dan ibu) anak didik. Pada awal nya tugas mendidik adalah murni tugas kedua orang tua, jadi tidak perlu orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah. Akan tetapi, karena perkembangan pengetahuan, sikap, serta kebutuhan hidup sudah sedemikian luas, dalam dan rumit, maka orang luar tidak mampu llagi melaksanakan sendiri tugas-tugas mendidik anaknya.
Demikian pula pendidikan menurut konsep Islam antara lain berarti mengembangkan, melatih, memfusionalkan serta mengoptimalkan, agar manusia mampu melaksanakan fungsinya maka diperlukan proses mendidik, dengan membekali diri dengan ilmu, pengalaman serta keterampilan, yang ketiganya senantiasa diamalkan serta ditingkatkan terus menerus, dengan dilandasi sikap iman kepada Allah.
Tujuan dapat membatasi ruang gerak usaha, agar kegiatan dapat berfokus pada yang dicita-citakan, dan yang terpenting lagi dapat member penilaian atau evaluasi pada kegiatan-kegiatan dari uasaha pendidukan. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis,
Tujuan dapat membatasi ruang gerak usaha, agar kegiatan dapat berfokus pada yang dicita-citakan, dan yang terpenting lagi dapat member penilaian atau evaluasi pada kegiatan-kegiatan dari uasaha pendidukan. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis.

 III.            PEMBAHASAN
a.       Pengertian Konsep Ilmu Pendidikan
Konsep Ilmu pendidikan berarti proses penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi tahap, seperti halnya dalam kegiatan pembelajaran yang mendayagunakan berbagai potensi jiwa dengan identik mendidik. Ngalim Purwanto misalnya, mengatakan bahwa mendidik ialah memimpin anak. Pekerjaan mendidik itu sama halnya dengan pekerjaan tukang kebun yang memelihara tanaman-tanamannya. Perumpamaan tersebut menggambarkan bahwa proses pembelajaran sekurang-kurangnya terdiri dari guru yang digambarakan seperti petani, murid yang digambarkan seperti bibit, lingkungan yang digambarkan seperti ladang, memperlakukan anak didik dengan baik motivasi, mendorong, membimbing, memberi arahan, menjaga, merawat, dan sebagainya yang digambarkan seperti petani yang merawat, menyiram dan memberi pupuk tanamannya, memperlakukan anak didik secara demokratis, alami, tanpa pemaksaan dan sebagainya, yang digambarkan seperti tukang kebun yang tidak dapat menarik-narik agar phaon cepat tinggi.
Guru yang digambarkan seperti tukang kebun tersebut, hendaknya mengetahui sifat, karakter, watak, dasar dan kecenderungan yang dimiliki perserta didik, sebagaimana tukan kebun yang baik yang mengetahui persis sifat, karakter, watak, dasar, dan kecenderungan yang dimiliki tanaman. Yang penting dilakukan oleh guru adalah menyiapkan berbagai situasi dan kondisi yang memungkinkan anak peserta didik, yang diibaratkan tanaman itu, tumbuh dengan baik, sehingga memberi manfaat kepada orang yang menanamnya dan masyarakat sekitarnya.[1]
Demikian pula pendidikan menurut konsep Islam antara lain berarti mengembangkan, melatih, memfusionalkan serta mengoptimalkan, agar manusia mampu melaksanakan fungsinya maka diperlukan proses mendidik, dengan membekali diri dengan ilmu, pengalaman serta keterampilan, yang ketiganya senantiasa diamalkan serta ditingkatkan terus menerus, dengan dilandasi sikap iman kepada allah. Dalam islam pendidik ialah mereka yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Dalam islam, orang yang paling bertanggung jawab tersebut adalah orang tua (ayah dan ibu) anak didik. Pada awal nya tugas mendidik adalah murni tugas kedua orang tua, jadi tidak perlu orang tua mengirimkan anaknya ke sekolah. Akan tetapi, karena perkembangan pengetahuan, sikap, serta kebutuhan hidup sudah sedemikian luas, dalam dan rumit, maka orang luar tidak mampu lagi melaksanakan sendiri tugas-tugas mendidik anak nya. Selain tidak mampu karena luasnya perkembangan pengetahuan dan keterampila, mendididk anak dirumah saat ini sangat tidak ekonomis. Coba bayangkan, seandainya orang tua mendidik anaknya sejak tingkat dasar sampai perguruan tinggi di rumah,oleh dirinya sendiri, sekalipun katakanlah orang tua mampu menyelenggarakan itu, apa yang akan terjadi? Mahal, tidak efisien, dan mungkin juga tidak akan efektif.
Pada zaman yang telah maju ini semakin banyak tugas orang tua sebagai pendidik yang diserahkan kepada sekolah. Itu lebih murah, lebih efisien, dan juga lebih efektif.
Sekalipun demikian, sekolah dan rumah tangga seharusnya tetap menyadari sejarah pendidikan tersebut. Kesadaran itu akan mengingatkan orang tua dan sekolah tentang perlunya dijalani kerjasama sebaik-baiknya antara sekolah dan rumah tangga. Kerjasama ini dimulai sejak perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan.[2]

b.      Tujuan Dari Konsep Pendidikan Islam
Tujuan konsep pendidikan islam yang terkait erat dengan tujuan penciptaan manusia sebagai kholifah Allah dan Hamba Allah, dalam rangkaian tujuan pendidikan islam, salah satu pakar pendidikan islam mengutarakan rincian tujuannya yaitu:
a)      Persiapan membentuk akhlaq
b)      Persiapan kehidupan di dunia dan Akhirat
c)      Persiapan untuk mencari rezeki

Sedangkan menurut AS Syaibany bahwa tujuan konsep pendidikan islam adalah persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan konsep pendidikan islam yang utama membentuk pribadi seorang muslim dan muslimat untuk menjadi hamba Allah yang taat, tunduk dan patuh kepada Allah, selain itu, tujuan pendidikan islam juga berorientasi kepada perwujudan suatu sikap yang selalu menghadirkan kepada perwujudan suatu sikap yang menghadirkan Allah sebagai tuhan yang selalu mengawasi makhluknya, dan didalam tujuan sebagai suatu yang akan dicapai oleh seorang manusia ialah perubahan dan tingkah laku, sikap dan kepribadian yang bagaimana yang diharapkan setelah mengalami pendidikan. Yang menjadi masalah ialah sifat dan tanda perubahan itu. Misalnya tanda-tanda orang yang taat beribadah dan bertaqwa.
Tujuan merupakan sasaran, arah, yang hendak dituju, dicapai dan sekaligus menjadi pedoman yang memberi arah bagi segala aktivitas dan kegiatan pendidikan yang sudah dilakukan. Dengan kata lain, tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan, serta mengarahkan usaha yang akan dilalui dan merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan.
Tujuan dapat membatasi ruang gerak usaha, agar kegiatan dapat berfokus pada yang dicita-citakan, dan yang terpenting lagi dapat member penilaian atau evaluasi pada kegiatan-kegiatan dari uasaha pendidukan. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, namun ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, mencakup seluruh aspek kehidupan. Sehingga al-Abrasy berpendapat melalui syairnya:’’ setiap sesuatu mempunyai tujuan dan konsep yang diusahakan untuk dicapai, seseorang bebas menjadikan pencapaian tujuan pada taraf yang paling tinggi.
Pendidikan ditinjau dari pertahapan tujuan, tujuan pendidikan ini merupakan tujuan khusus. Tetapi ditinjau dari kepentingan suatu bangsa dan Negara, tujuan pendidikan ini merupakan tujuan umum karena memang masih sangat umum dan pencapaiannya menjadi tanggung jawab semua lingkungan pendidikan (sekolah, keluarga dan masyarakat), secara bersama dan dihindarkan dari berbagai kesenjangan. Karena masih bersifat umum maka masih diperlikan penjabaran lebih khusus bagi sesuai dengan tujuan masing-masing institusi pendidikan.
Disini diberikan contoh rumusan umum pendidikan islam bagi Negara atau bangsa yang mayortas penduduknya beragama islam, Tujuan pendidikan modern Bangsa Arab. Suatu artikel berjudul “ The Covenant of Arab Cultural Unity, menyebutkan tujuan dari konsep pendidikan islam ialah pembentukan generasi bangsa-bangsa Arab yang beriman kepada Tuhan.[3]

c.       Paradigma Ilmu Pendidikan Dalam Islam
Menurut Hasan Langgulung pendidikan islam bisa mencakup segala macam pengetahuan manusia. Pendidikan ini juga bisa berarti usaha mencari ilmu, memberi ilmu atau mengajarkan ilmu. Bisa berarti seni seperti music dan bisa juga berarti ilmu (science) seperti kmia. Bisa mencakup segala aktifitas manusia yang bersangkutan dengan budaya dan peradapan, tetapi bisa sangat sempit yang hanya mencakup satu disiplin ilmu yang di sebut ilmu pendidikan, salah satu cabang pengetahuan yang termasuk bidang kemanusiaan.[4]
Sedemikian luas makna pendidikan islam, sehingga perlu kiranya ada  klarifikasi konsep pendidikan islam dan ilmu pendidikan islam. Noeng Muhadjir menjelaskan, membangun paradikma pendidikan islam adalah dalam makna membangun system ilmu pengetahuan yang islami, yang dipakai untuk menyajikan pengetahuan, ilmu dan teknologi dan pendidikan dasar sampai pada perguruan tinggi sedangkan ilmu pendidikan islam adalah disiplin ilmu pendidikan yang diorientasikan pada nilai-nilai moral islam. Ilmu pendidikan islam, oleh muhadjir, sebagai tawaran alternative yang unggul kompetitip terhadap disiplin ilmu pendidikan yang menggunakan landasan moral lain.[5]
Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa ilmu pendidikan islam itu merupakan paradigm ilmu pengetahuan atau disiplin yang membahasan masalah-masalah pendidikan berdasarkan pada manfaat untuk memperoleh gambaran tentang pola berfikir dan berbuat dalam pelaksaan pendidikan islam. Ia merupakan kerangka berpikir teordisiplinitis yang mengandung konsep-konsep operasionalnya di masyarakat. Suatu kawasan studi dapat tampil atau menampilkan diri sebagai suatu disiplin ilmu, bila dipenuhi setidaknya tiga syarat, yaitu: memiliki obyek studi yang disiplin, memiliki struktur atau sistematika yang juga disiplin, dan memiliki metodologi pengembangan.
Pendidikan Islam sebagai paradigm ilmu, menurut penulis, memiliki kerangka keilmuan yang tidak berbeda dengan yang dimiliki oleh pendidikan pada umunya. Ilmu pendidikan islam teori-teorinya mengandung pandangan dengan teori-teori dalam ilmu pendidikan islam, terutama yang menyakut anak didik, pendidik, alat-alat dan lingkungan serta cita-cita. Sehingga jelas Nampak bahwa dalam teori pendidukan islam terkandung nilai-nilai ilmiah yang abash dalam dunia ilmu pengetahuan khususnya dunia ilmu pendidikan.
Tujuan dapat membatasi ruang gerak usaha, agar kegiatan dapat berfokus pada yang dicita-citakan, dan yang terpenting lagi dapat member penilaian atau evaluasi pada kegiatan-kegiatan dari uasaha pendidukan. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, Berkorelasi dengan ilmu pendidikan islam, langgarakat, dan interaksi antara individu dan masyarakatulung berpendapat, bahwa ada perbedaan besar antara sains pendidikan dan menghendaki penciptaan satu model khas yang akan memenuhi keperluan khas dalam sains pendidikan.
Sedangkan dari sisi subtansi pendidikan sebagai ilmu, langgulung mengkaji dari tiga sisi yaitu dari individu, masyarakat, dan interaksi antara individu dan masyarakat.[6]






 IV.            ANALISIS
Pada dasarnya tujuan dan konsep pendidikan islam sejalan dengan tujuan misi islam itu sendiri, yaitu mempertinggio nilai-nilai akhlaq hingga mencapai akhlaq al-karimah. Selain itu, ada dua sasaran pokok yang dicapai oleh pendidikan islam tadi, kebahagiaan dunia dan kesejahteraan akhirat, memuat dua sisi penting. Dan ini dipandang sebagai nilai lebih pendidikan islam dibandingkan pendidkan lain secara umum.
Pendidikan memberikan pemahaman ajaran-ajaran islam pada peserta didik yang membentuk keseluruhan budi pekerti sebagaimana misi rasulullah sebagai pengemban perintah menyempurnakan akhlaq manusia.

    V.            KESIMPULAN
Konsep Ilmu pendidikan berarti proses penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi tahap, seperti halnya dalam kegiatan pembelajaran yang mendayagunakan berbagai potensi jiwa dengan identik mendidik. Ngalim Purwanto misalnya, mengatakan bahwa mendidik ialah memimpin anak. Pekerjaan mendidik itu sama halnya dengan pekerjaan tukang kebun yang memelihara tanaman-tanamannya. Tujuan konsep pendidikan islam yang terkait erat dengan tujuan penciptaan manusia sebagai kholifah Allah dan Hamba Allah, dalam rangkaian tujuan pendidikan islam, salah satu pakar pendidikan islam mengutarakan rincian tujuannya yaitu:
a)      Persiapan membentuk akhlaq
b)      Persiapan kehidupan di dunia dan akhirat
c)      Persiapan untuk mencari rizki

Menurut Hasan Langgulung pendidikan islam bisa mencakup segala macam pengetahuan manusia. Pendidikan ini juga bisa berarti usaha mencari ilmu, member ilmu atau mengajarkan ilmu. Bisa berarti seni seperti music dan bisa juga berarti ilmu (science) seperti kmia. Bisa mencakup segala aktifitas manusia yang bersangkutan dengan budaya dan peradap am an, tetapi bisa sangat sempit yang hanya mencakup satu disiplin ilmu yang di sebut ilmu pendidikan, salah satu cabang pengetahuan yang termasuk bidang kemanusiaan.

 VI.            PENUTUP
A.    Saran
            Karena pendidikan saat sekarang sudah berkembang dan sistem pendidikan yang diterapkan adalah sistem kurikulum yang di setiap anak harus mampu mencapai target nilai standar. Untuk itu kita kembali melihat bagaimana pendidikan yang di ajarkan oleh rasul dalam islam agar kita bisa menerapkannya tapi tanpa harus menghilangkan sistim pendidikan sekarang. Namun sebaiknya sistim pendidikan yang saat ini adadan berlaku harus mampu menyesuaikan dengan daya tangkap anak didik yang berlandaskan dengan konsep islam.
B.     Penutup
Demikianlah makalah ini dibuat, kami menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali kesalan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
           



















DAFTAR PUSTAKA


Al-Jamali, Muhammad Fadil. Filsafat Pendidikan dalam Al-Quran ( Surabaya : Bina Ilmu, 1986 )

Junaedi, Mahfud. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat Dan Pengembangan. ( Semarang : Media Group, 2010 )

Langgulang, Hasan.  Asas-Asas Pendidikan Islam ( Jakarta : Pustaka al-Husan, 1988 )

Muhadjir, Noeng. Pendidikan islam Untuk Masa Depan Kemanusiaan, ( Jakarta : Juranal Ilmiah Pendidikan Islam Lektur, 1996 )

Nata, Abuddin. Persepektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011 )

Sudiyono, H. M. Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2009 )




[1]Prof. Dr. H. Abuddin nata, M.a. Persepektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran.(jakarta:kencana prenada media group. 2011) hal 122-133
[2] Drs. H. M. Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam (jakarta : PT Rineka Cipta,2009) hlm : 111
[3] Dr. Muhammad Fadil Al-Jamali, Filsafat Pendidikan dalam Al-Quran (Surabaya: Bina Ilmu, 1986) hlm.3
[4] Hasan Langgulang Asas-Asas Pendidikan Islam (Jakarta : Pustaka al-Husan, 1988) hlm. 133
[5] Noeng Muhadjir, Pendidikan islam Untuk Masa depan kemanusiaan, ( Juranal Ilmiah Pendidikan Islam Lektur, 1996) hlm. 134
[6] Mahfud Junaedi, Ilmu Pendidikan Islam Filsafat Dan Pengembangan, (Semarang Media Group,2010), hlm 136-137

Tidak ada komentar:

Posting Komentar