Rabu, 10 Juni 2015



RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA GRAFIS
(DIAGRAM DAN GAMBAR)
MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen Pengampu: Drs. H. Muslam, M.Ag., M.Pd.















Disusun Oleh:

Firdha Naili F.                         (123311017)
Muhammad Alfi Yasin           (123311028)
Moh. Okta Riyanto                 (123311043)



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

       I.            PENDAHULUAN
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan (reserver), di mana pesan dituangkan melalui lambang atau simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut harus dipahami benar, artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa di antaranya yang akan dibahas dalam makalah yaitu : media diagram dan media gambar/foto.

    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Apa yang dimaksud dengan media diagram ?
B.     Apa yang dimaksud media gambar/foto ?
C.     Kelebihan dan kekurangan apa saja yang dimiliki oleh media gambar/foto ?
D.    Apa saja jenis dan syarat pada media gambar/foto ?
E.     Bagaimana cara memilih gambar/foto yang baik?

 III.            PEMBAHASAN
A.       Media Diagram
Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis. Diagram terdiri dari sebuah garis besar dari sebuah objek nyata atau sebuah sketsa penampang  memotong dari suatu objek misalnya silinder, dalam merencanakan diagram di dalam pengajaran perlu cermat dan jelas.[1]     
Pengertian yang mendalam mengenai sebuah diagram, biasanya menghendaki latar belakang belajar dan pengalaman tangan pertama. Pada kenyataannya tidaklah mudah menjelaskan suatu konsep yang abstrak, sistem yang rumit, pengorganisasian yang kompleks dan pokok-pokok pikiran yang abstrak. Oleh karena itu bagan merupakan ringkasan visual yang padat dan terang, tetapi lebih sulit mengemukakan pengertian gagasan secara simbolis.
Ada beberapa ciri diagram yang perlu di ketahui yaitu: 1.diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit di mengerti 2.untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan. 3.walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat memperjelas arti.
Ciri-ciri diagram yang baik: Benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas cukup besar dan ditempatkan secara strategis penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan.
Diagram yang baik untuk media pendidikan yaiti diagram yang Benar,di gambar rapi,diberi title,label,dan penjelasan-penjelasan yang perlu.Cukup besar dan ditempatkan secar stategis danPenyusunanya di sesuaikan dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri kekanan dari atas kebawah.[2]
Fungsi diagram sebagai medi pembelajaran yait : Menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang dipakain menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan dismapaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.[3]
Jenis-jenis diagram
1.      Diagram garis
Diagram garis disebut juga line chat atau kurva, merupakan bentuk penyajian yang paling banyak dipakai dalam berbagai laporan perusahaan mauapun penelitian ilmiah.
2.      Diagram lingkaran (pie diagram)
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Perhatikan contoh berikut ini.
3.      Diagram batang
Diagram Batang merupakan salah satu cara awal menyajikan data. Diagram Batang sangat cocok untuk data kategori atau atribut dan datanya tidak dalam bentuk prosentase. Kegunaan diagram batang untuk memudahkan pembacaan besar data dari suatu kategori.
4.      Diagram lambing
Diagram ini sering digunakan untuk mendapatkan gambaran kasar suatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam.
5.      Diagram peta
Diagram ini juga dinamakan kartogram. Dalam pembuatannya digunakan peta geografis tempat data terjadi. Diagram ini melukiskan keadaan di hubungan dengan tempat kejadian. Slaha satu contohnya ketika melihat peta yang terdapat gambar kelapa, jagung, kuda, sapi, dll.
6.      Diagram pancar
Untuk kumpulan data yang terdiri atas dua variabel dengan nilai kuantitatif, diagramnya dapat dibuat dalam sistem sumbu kordinat dan gambarnya akan merupakan kumpulan titik yang terpancar.[4]

B.        Media Gambar/foto
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dan sebagainya). Gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidangnya yang tidak transparan. Dale menjabarkan bahwa guru dapat menggunakan gambar untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih kongkrit bila diuraikan dengan kata-kata. Melalui gambar, guru dapat menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis. Dalam membuat paragraf, siswa bisa menyusun kata-kata dari gambar yang dilihat.[5]
Di antara media pendidikan media gambar/foto yang paling sering di pakai karena merupakan bahasa yang umum, yang dapat di mengerti dan di nikmti di mana-mana.[6]
Manfaat Gambar sebagai media pembelajaran antara lain:
1.      Menimbulkan daya tarik pada diri siswa
2.      Memperudah pengertian atau pemahaman siswa.
3.      Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak.
4.      Memperjelas dan memperbesar bagian yang penting atau yang kecil sehingga dapat diamati.

C.       Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar/Foto
Media foto/gambar mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
1.      Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibanding dengan bahasa verbal.
2.      Dapat mengatasi ruang dan waktu.
3.      Dapat mengatasi keterbatasan mata.
4.      Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.
Di samping media gambar/foto dapat memberikan keuntungan untuk digunakan dalam pengajaran, namun juga banyak kelemahannya, antara lain :
1.      Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebebkan timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yang dijelaskan.
2.      Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna.
3.      Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang lebih sempurna mengamati foto tersebut, sedangkan anak yang belakang semakin kabur.[7]

D.    Jenis-Jenis dan Syarat-Syarat Media Gambar/Foto
                        Ada beberapa jenis media gambar/foto, antara lain :

1.      Gambar jadi
Materi pelajaran yang memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber yang ada. Gambar-gambar dari majalah, brosur, selebaran, dan lain-lain mungkin dapat memenuhi kebutuhan kita. Jika pada saat ini belum memiliki clipping gambar, sebaiknya kita mulai mengumpulkan gambar dari berbagai disiplin ilmu. Dari berbagai sumber diatas diharapkan tersedia gambar yang sesuai dengan isi pelajaran. Dengan gabungan dari potongan dua gambar atau lebih, kebutuhan terhadap gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan dapat terpenuhi. Hal penting yang harus selalu diperhatikan adalah hak cipta atas gambar yang akan digunakan. Jika gambar-gambar yang akan digunakan itu memiliki hak cipta kita perlu meminta izin kepada pemegang hak cipta itu.
Gambar yang dikumpulkan dan dipilih untuk digunakan kedalam penyampaian materi sebaiknya difotokopi. Gambar-gambar itu kemudian digabung dengan label judul. Hasilnya dapat difotokopi atau difoto kemudian dicetak diatas kertas fotografi yang baik dengan ukuran yang diinginkan.
2.       Gambar garis (sketsa atau stick figure)
Gambar garis, kendatipun amat sederhana dapat menunjukan aksi atau sikap dengan dampak cukup baik. Dengan gambar garis kita dapat menyampaikan pesan-pesan penting. Disamping gambar garis dapat dibuat langsung pada papan tulis ketika berada dikelas, gambar juga dapat dipersiapkan terlebih dahulu pada lembaran karton atau kertas yang sesuai.
Dalam membuat gambar garis ciri utama obyek, aksi, atau situasi yang ingin dilukiskan harus tetap ada. Aksi atau kegiatan yang sedang berlangsung dapat dilukiskan dengan baik melalui gambar garis. Misalnya, orang yang sedang berlari. Dalam pengajaran bahasa asing, gambar garis dapat pula digunakan untuk mendorong dan menstimulasi pengungkapan gagasan siswa baik secara lisan maupun secara tertulis.[8]
Syarat-Syarat gambar sebagai media pembelajaran adalah:
a.       Bagus, jelas, menarik dan mudah dipahami.
b.      Cocok dengan materi pembelajaran.
c.       Benar dan otentik artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya.
d.      Sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan siswa.
e.       Walaupun tidak mutlak baiknya gambar menggunakan warna yang menarik sehingga tampak lebih realistis dan merangsang minat siswa untuk mengamatinya.
f.       Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran obyek yang sebenarnya, agar siswa lebih tertarik dan memahami gambar, hendaknya menunjukkan hal-hal yang sedang mereka perbuat.
g.      Gambar yang dipilih hendaknya mengandung nilai-nilai murni dalam kehidupan sosial.[9]

E.     Cara memilih gambar/foto yang baik
Dalam memilih gambar yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah menunjukkan keaslian atas situasi yang sederhana. Hendaklah dihindarkan menggunakan gambar yang palsu.
2.      Kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Usahakan supaya anak tertarik pada gambar yang digunakan.
3.      Bentuk item; diusahakan agar anak memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek-objek dalam gamber misalnya gambar dalam majalah, surat kabar dan sebagainya.
4.      Gambar yang digunakan hendaklah menunjukkan hal yang sedang dibicarakan atau yang sedang dibicarakan anak biasanya lebih tertarik untuk memahami suatu gambar yang kelihatannya yang sedang bergerak.
5.      Harus diperhatikan nilai fotografinya. Biasanya anak-anak memusatkan perhatian pada sumber-sumber yang lebih menarik.
6.      Segi artistic juga perlu diperhatikan. Penggunaanya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Sumber yang bagus belum tentu efektif, mungkin anak-anak lebih tertarik pada gambar-gambar yang kelihatannya tidak bagus misalnya lapangan yang luas, batu-batu karang dan sebagainya.
7.      Gambar harus cukup popular, dimana gambar tersebut telah cukup dikenal oleh anak-anak secara sebagian atau keseluruhannya. Hal ini membantu mereka untuk mendapatkan gambaran yang besar terhadap setiap objek yang ada pada gambar tersebut. Misalnya : rumah adat Minangkabau di TMII, candi Borobudur, dansebagainya.
8.      Gambar harus dinamis yaitu menunjukkan aktifitas tertentu misalnya pelari membawa obor, caravan sapi dari Madura, atau gambar orang yang sedang bekerja keras, dan sebagainya.
9.      Gambar harus membawa pesan (message) yang cocok untuk tujuan pembelajaran yang sedang dibahas, bukan hanya segi bagusnya saja tetapi yang penting gambar tersebut membawa pesan tertentu.[10]

 IV.            KESIMPULAN
 Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kiranya penggunaan media diagram dan gambar dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru, terutama dalam pemilihan jenis media pembelajaran grafik seperti diagram dan gambar yang telah di jelaskan diatas. Selain itu siswa, dalam menyimak materi pelajaran akan lebih jelas dan menarik perhatian. karena pada dasarnya diagram dan gambar merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.

    V.            PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekurangan yang terdapat pada makalah ini. Maka dari itu kami mohon kritik serta sarannya dari pembaca terhadap makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
 

[1] Nana Sudjana dan Rivai Ahmad, Media Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru Bandung, 1997. Hal. 33
[2] Sadiman, Arief S. dkk, Media Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011. hal. 34-35.
[3] http//www.slideshare.net/johnbandid/media-pembelajaran-diagram-13092917. 11-mei-2013. 10.00
[4] http//www.slideshare.net/johnbandid/media-pembelajaran-diagram-13092917. 11-mei-2013. 10.00
[5]http//.www.slideshare.net/johnbandid/media-pembelajaran-diagram-13092917.html. 11-mei-2013. 10.00
[6] Sadiman,Arief S. dkk, Media Pendidikan.,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011, hal. 29
[7] Sadiman,Arief S. dkk, Media Pendidikan.,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011, hal. 29-31
[8] Azhar  Arsyad,  Media Pembelajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, hal. 113-114
[10] Subana, M dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia, 1998, hal. 322
 



DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Prof, Drs. M. A. Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003.

Asnawir dan  M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.

Sadiman, Arief S. dkk, Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011.

Subana, M dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:
Pustaka Setia,1998.

Sudjana, Nana,dkk, Media Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru,1997.

Usman, M Basyirudin dkk, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Intermasa, 2002.
http//.www.slideshare.net/johnbandid/media-pembelajaran-diagram-13092917.html. 11-mei-2013. 10.00

11-mei 2013. 10.00


Tidak ada komentar:

Posting Komentar