RANCANGAN PENGEMBANGAN
MEDIA GRAFIS
(DIAGRAM DAN
GAMBAR)
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen Pengampu: Drs. H. Muslam, M.Ag., M.Pd.
Disusun Oleh:
Firdha Naili F. (123311017)
Muhammad Alfi
Yasin (123311028)
Moh. Okta Riyanto (123311043)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO
2013
I.
PENDAHULUAN
Media
grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber
ke penerima pesan (reserver), di mana pesan dituangkan melalui lambang
atau simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut harus dipahami benar, artinya agar
proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum
tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media
grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa di antaranya yang akan
dibahas dalam makalah yaitu : media diagram dan media gambar/foto.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa yang dimaksud dengan media diagram ?
B.
Apa yang dimaksud media gambar/foto ?
C.
Kelebihan dan kekurangan apa saja yang dimiliki oleh
media gambar/foto ?
D.
Apa saja jenis dan syarat pada media gambar/foto ?
E.
Bagaimana cara memilih gambar/foto yang baik?
III.
PEMBAHASAN
A.
Media Diagram
Diagram adalah suatu gambaran
sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik terutama
dengan garis-garis. Diagram terdiri dari sebuah garis besar dari sebuah objek
nyata atau sebuah sketsa penampang
memotong dari suatu objek misalnya silinder, dalam merencanakan diagram
di dalam pengajaran perlu cermat dan jelas.[1]
Pengertian
yang mendalam mengenai sebuah diagram, biasanya menghendaki latar belakang
belajar dan pengalaman tangan pertama. Pada kenyataannya tidaklah mudah
menjelaskan suatu konsep yang abstrak, sistem yang rumit, pengorganisasian yang
kompleks dan pokok-pokok pikiran yang abstrak. Oleh karena itu bagan merupakan
ringkasan visual yang padat dan terang, tetapi lebih sulit mengemukakan
pengertian gagasan secara simbolis.
Ada
beberapa ciri diagram yang perlu di ketahui yaitu: 1.diagram bersifat simbolis
dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit di mengerti 2.untuk dapat membaca
diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan.
3.walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat
memperjelas arti.
Ciri-ciri diagram yang baik: Benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang
jelas cukup besar dan ditempatkan
secara strategis penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas
ke bawah atau dari kiri ke kanan.
Diagram yang baik untuk media pendidikan yaiti diagram
yang Benar,di gambar rapi,diberi title,label,dan penjelasan-penjelasan yang
perlu.Cukup besar dan ditempatkan secar stategis danPenyusunanya di sesuaikan
dengan pola membaca yang umum yaitu dari kiri kekanan dari atas kebawah.[2]
Fungsi
diagram sebagai medi pembelajaran yait : Menarik perhatian, memperjelas sajian
pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan
jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima. Saluran yang dipakain menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
dismapaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.[3]
Jenis-jenis diagram
1.
Diagram garis
Diagram garis disebut juga line chat atau kurva, merupakan bentuk penyajian
yang paling banyak dipakai dalam berbagai laporan perusahaan mauapun penelitian
ilmiah.
2.
Diagram lingkaran (pie diagram)
Diagram lingkaran
adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk
lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian-bagian atau
persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu
ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan
besarnya sudut pusat sektor lingkaran. Perhatikan contoh berikut ini.
3.
Diagram batang
Diagram Batang
merupakan salah satu cara awal menyajikan data. Diagram Batang sangat cocok
untuk data kategori atau atribut dan datanya tidak dalam bentuk prosentase.
Kegunaan diagram batang untuk memudahkan pembacaan besar data dari suatu
kategori.
4.
Diagram lambing
Diagram ini sering digunakan untuk mendapatkan gambaran kasar suatu hal dan
sebagai alat visual bagi orang awam.
5.
Diagram peta
Diagram ini juga dinamakan kartogram. Dalam pembuatannya digunakan peta
geografis tempat data terjadi. Diagram ini melukiskan keadaan di hubungan
dengan tempat kejadian. Slaha satu contohnya ketika melihat peta yang terdapat
gambar kelapa, jagung, kuda, sapi, dll.
6.
Diagram pancar
Untuk kumpulan data yang terdiri atas dua variabel dengan nilai kuantitatif,
diagramnya dapat dibuat dalam sistem sumbu kordinat dan gambarnya akan
merupakan kumpulan titik yang terpancar.[4]
B.
Media Gambar/foto
Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambar adalah tiruan barang (orang, binatang,
tumbuhan, dan sebagainya). Gambar merupakan media visual dua dimensi di atas
bidangnya yang tidak transparan. Dale menjabarkan bahwa guru dapat menggunakan
gambar untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih
kongkrit bila diuraikan dengan kata-kata. Melalui gambar, guru dapat
menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis. Dalam membuat
paragraf, siswa bisa menyusun kata-kata dari gambar yang dilihat.[5]
Di
antara media pendidikan media gambar/foto yang paling sering di pakai karena
merupakan bahasa yang umum, yang dapat di mengerti dan di nikmti di mana-mana.[6]
Manfaat
Gambar sebagai media pembelajaran antara lain:
1.
Menimbulkan daya tarik pada diri siswa
2.
Memperudah pengertian atau pemahaman siswa.
3.
Mempermudah pemahaman yang sifatnya abstrak.
4.
Memperjelas dan memperbesar bagian yang penting atau yang
kecil sehingga dapat diamati.
C.
Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar/Foto
Media
foto/gambar mempunyai beberapa kelebihan antara lain :
1.
Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok
masalah, jika dibanding dengan bahasa verbal.
2.
Dapat mengatasi ruang dan waktu.
3.
Dapat mengatasi keterbatasan mata.
4.
Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat
digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.
Di samping
media gambar/foto dapat memberikan keuntungan untuk digunakan dalam pengajaran,
namun juga banyak kelemahannya, antara lain :
1.
Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebebkan timbulnya
penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terhadap
hal yang dijelaskan.
2.
Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media
gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk
menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang
sempurna.
3.
Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak
dan kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang
lebih sempurna mengamati foto tersebut, sedangkan anak yang belakang semakin
kabur.[7]
D.
Jenis-Jenis dan Syarat-Syarat Media
Gambar/Foto
Ada
beberapa jenis media gambar/foto, antara lain :
1.
Gambar jadi
Materi pelajaran yang
memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber
yang ada. Gambar-gambar dari majalah, brosur, selebaran, dan lain-lain mungkin
dapat memenuhi kebutuhan kita. Jika pada saat ini belum memiliki clipping gambar,
sebaiknya kita mulai mengumpulkan gambar dari berbagai disiplin ilmu. Dari
berbagai sumber diatas diharapkan tersedia gambar yang sesuai dengan isi
pelajaran. Dengan gabungan dari potongan dua gambar atau lebih, kebutuhan terhadap
gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan dapat terpenuhi. Hal penting
yang harus selalu diperhatikan adalah hak cipta atas gambar yang akan
digunakan. Jika gambar-gambar yang akan digunakan itu memiliki hak cipta kita
perlu meminta izin kepada pemegang hak cipta itu.
Gambar yang
dikumpulkan dan dipilih untuk digunakan kedalam penyampaian materi sebaiknya
difotokopi. Gambar-gambar itu kemudian digabung dengan label judul. Hasilnya
dapat difotokopi atau difoto kemudian dicetak diatas kertas fotografi yang baik
dengan ukuran yang diinginkan.
2.
Gambar garis (sketsa
atau stick figure)
Gambar garis,
kendatipun amat sederhana dapat menunjukan aksi atau sikap dengan dampak cukup
baik. Dengan gambar garis kita dapat menyampaikan pesan-pesan penting.
Disamping gambar garis dapat dibuat langsung pada papan tulis ketika berada
dikelas, gambar juga dapat dipersiapkan terlebih dahulu pada lembaran karton
atau kertas yang sesuai.
Dalam membuat gambar
garis ciri utama obyek, aksi, atau situasi yang ingin dilukiskan harus tetap
ada. Aksi atau kegiatan yang sedang berlangsung dapat dilukiskan dengan baik
melalui gambar garis. Misalnya, orang yang sedang berlari. Dalam pengajaran
bahasa asing, gambar garis dapat pula digunakan untuk mendorong dan
menstimulasi pengungkapan gagasan siswa baik secara lisan maupun secara
tertulis.[8]
Syarat-Syarat gambar
sebagai media pembelajaran adalah:
a.
Bagus, jelas, menarik dan mudah dipahami.
b.
Cocok dengan materi pembelajaran.
c.
Benar dan otentik artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya.
d.
Sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan siswa.
e.
Walaupun tidak mutlak baiknya gambar menggunakan warna yang
menarik sehingga tampak lebih realistis dan merangsang minat siswa untuk
mengamatinya.
f.
Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran obyek
yang sebenarnya, agar siswa lebih tertarik dan memahami gambar, hendaknya
menunjukkan hal-hal yang sedang mereka perbuat.
g.
Gambar yang dipilih hendaknya mengandung nilai-nilai murni
dalam kehidupan sosial.[9]
E.
Cara memilih gambar/foto yang baik
Dalam
memilih gambar yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah menunjukkan
keaslian atas situasi yang sederhana. Hendaklah dihindarkan menggunakan gambar
yang palsu.
2.
Kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna akan
menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung
nilai praktis. Usahakan supaya anak tertarik pada gambar yang digunakan.
3.
Bentuk item; diusahakan agar anak memperoleh tanggapan
yang tepat tentang objek-objek dalam gamber misalnya gambar dalam majalah,
surat kabar dan sebagainya.
4.
Gambar yang digunakan hendaklah menunjukkan hal yang
sedang dibicarakan atau yang sedang dibicarakan anak biasanya lebih tertarik
untuk memahami suatu gambar yang kelihatannya yang sedang bergerak.
5.
Harus diperhatikan nilai fotografinya. Biasanya anak-anak
memusatkan perhatian pada sumber-sumber yang lebih menarik.
6.
Segi artistic juga perlu diperhatikan. Penggunaanya harus
disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Sumber yang bagus belum tentu
efektif, mungkin anak-anak lebih tertarik pada gambar-gambar yang kelihatannya
tidak bagus misalnya lapangan yang luas, batu-batu karang dan sebagainya.
7.
Gambar harus cukup popular, dimana gambar tersebut telah
cukup dikenal oleh anak-anak secara sebagian atau keseluruhannya. Hal ini
membantu mereka untuk mendapatkan gambaran yang besar terhadap setiap objek
yang ada pada gambar tersebut. Misalnya : rumah adat Minangkabau di TMII, candi
Borobudur, dansebagainya.
8.
Gambar harus dinamis yaitu menunjukkan aktifitas tertentu
misalnya pelari membawa obor, caravan sapi dari Madura, atau gambar orang yang
sedang bekerja keras, dan sebagainya.
9.
Gambar harus membawa pesan (message) yang cocok untuk tujuan pembelajaran yang sedang dibahas,
bukan hanya segi bagusnya saja tetapi yang penting gambar tersebut membawa
pesan tertentu.[10]
IV.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
kiranya penggunaan media diagram dan gambar dalam proses pembelajaran akan
sangat membantu bagi guru, terutama dalam pemilihan jenis media pembelajaran
grafik seperti diagram dan gambar yang telah di jelaskan diatas. Selain itu
siswa, dalam menyimak materi pelajaran akan lebih jelas dan menarik perhatian.
karena pada dasarnya diagram dan gambar merupakan ringkasan visual yang padat
mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah
yang kami buat ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekurangan
yang terdapat pada makalah ini. Maka dari itu kami mohon kritik serta sarannya
dari pembaca terhadap makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
[3]
http//www.slideshare.net/johnbandid/media-pembelajaran-diagram-13092917.
11-mei-2013. 10.00
[4]
http//www.slideshare.net/johnbandid/media-pembelajaran-diagram-13092917.
11-mei-2013. 10.00
[5]http//.www.slideshare.net/johnbandid/media-pembelajaran-diagram-13092917.html. 11-mei-2013. 10.00
[6] Sadiman,Arief S. dkk, Media
Pendidikan.,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011, hal. 29
[10] Subana, M dan Sunarti, Strategi
Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia, 1998, hal. 322
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Prof, Drs.
M. A. Media Pembelajaran, Jakarta:
PT Raja Grafindo
Persada,
2003.
Asnawir dan
M. Basyiruddin
Usman, Media Pembelajaran, Jakarta:
Ciputat
Pers, 2002.
Sadiman, Arief
S. dkk, Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011.
Subana, M dan
Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:
Pustaka Setia,1998.
Sudjana, Nana,dkk, Media
Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru,1997.
Usman, M Basyirudin dkk, Media
Pembelajaran, Jakarta: PT Intermasa, 2002.
http//.www.slideshare.net/johnbandid/media-pembelajaran-diagram-13092917.html. 11-mei-2013. 10.00
11-mei 2013. 10.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar