TEKNIK PENULISAN
MAKALAH / PRASARAN SEMINAR
MAKALAH
Disususn
guna memenuhi tugas
Mata
Kuliah : Karya Tulis Ilmiah
Dosen
Pengampu : RIKZA CHAMAMI, M.SI
Disusun
Oleh :
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
Tulisan pada dasarnya adalah salah
satu sarana komonikasi yang dipergunaknan orang untuk menyampaikan berita, gagasan , dan informasi
lain. Pada dasarnya tulisan ada yang dikategorikan sebagai karya ilmiah dan
non-ilmiah yang lebih didasarkan atas berbagai macam pertanggung jawaban
ilmiahnya. Karya ilmiah adalah karya yang memenuhi berbagai persyaratan dan
pertanggung jawaban ilmiahnya, sedangkan karya non-ilmiah adalah karya yang
belum memenuhi persyaratan-persyaratan ilmiah. Dan kedua karya tersebut mempunyai
tujuan yang hampir sama yaitu memberikan informasi kepada pembaca.
Persyaratan karya ilmiah terletak
pada kaidah-kaidah yang digunakan dalam penyusunannya, yang menggunakan metode
ilmiah, bahasa baku, tata tulis ilmiah, dan prinsip-prinsip keilmuan lain.
Diantara kategori karya ilmiah adalah : makalah, artikel ilmiah, laporan
penelitian, serta penelitian untuk memenuhi tugas-tugas kuliah seperti skripsi,
tesis, disertasi. Makalah ada kalanya makalah kerja dan makalah tugas, makalah
karja mengkaji suatu masalah secara sistematis, jelas dan logis, sedangkan
makalah tugas berupa makalah untuk memenuhi tugas perkuliahan, makalah untuk
seminar, dan makalah yang berisis tentang pembahasan persoalan ilmiah secara
kurang mendalam.
Kedudukan karya tulis ilmiah di
perguruan tinggi sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal
akademik yang harus dipenuhi untuk memenuhi berbagai tugas perkuliahan. Melalui
karya tulis ilmiah,secara tidak langsung
mahasiswa mengungkapakan fikirannya secara sistematis, sesuai dengan
kaidah-kaidah keilmuan, dengan mengacu pada kepustakaan dan berbagai dokumen
yang relevan. Sehingga karya tulis ilmiah dapat dikatalan sebagai wahana untuk
menyajikan nilai-nilai praktis maupun nilai-nilai teoritis hasil pengkajian dan
penelitian ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa guna memenuhi tugas perkuliahan
serta untuk memperkaya khasanah keilmuannya.
Dalam hal ini pemakalah tidak
menjelaskan secara keseluruhan mengenai karya tulis ilmiah yang mempunyai
berbagai macam bentuk, namun pada kesempatan kali ini pamakalah hanya
menjelaskan mengenai bagaimana teknik penulisan makalah. Oleh karena itu untuk
mengetahui bagaimana teknik penulisan makalah, perhatikan uraian dibawah ini.
II.
RUMUSAN MASALAH.
A.
Apakah yang dimaksud
makalah / prasaran seminar?
B.
Apa tujuan penulisan
makalah / prasaran seminar?
C.
Apa saja ruang lingkup
makalah / prasaran seminar?
D.
Bagaimanakah
langkah-langkah penyusunan makalah / prasaran seminar?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian makalah /
prasaran seminar
Makalah
adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu
topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan.[1]
Sebelum
menulis karya tulis ilmiah yang termasuk didalamnya adalah makalah, terlebih
dulu kita harus memahami teori-teori ilmiah, konsep ilmiah, prosedur penelitian
ilmiah dan berpikir secara ilmiah. Hal ini sangat penting agar karya ilmiah itu
benar-benar sesuai dengan alur penulisan karangan ilmiah, sehingga dapat dibaca
dan dipahami. Selain itu materi karya ilmiah harus sesuai dengan kenyataan yang
ada, sehingga dapat terukur kebenarannya.
Karya
ilmiah seperti makalah harus ditulis dengan jujur sesuai data yang ada tanpa
ditambah atau dikurangi, dan tidak hanya sekedar menulis saja. Jika ketidak
jelasan data dalam penulisan karya tulis ilmiah maka harus meminta penjelasan
atau mencari kebenaran dari data tersebut.
Tulisan
karya ilmiah harus sesuai dengan data bahasa yang benar, bukan dengan tata
bahasa yang baik. Karena istilah baik dalam tata bahasa, belum tentu benar
dalam konteks pemikiran ilmiah. Karya tulis ilmiah bebas memaparkan kenyataan-kenyataan atau
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data lapangan, tanpa terikat atau tekanan
faham-faham lainnya.[2]
Disamping
itu karya tulis seperti makalah mempunyai beberapa karakteristik. Diantara
karakteristik malalah adalah sebagai berikut[3]
:
a.
merupakan hasil kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan
lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan.
b.
mendemontrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoristik yang dikaji
atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip atau teori
yang berhubungan dengan perkuliahan.
c.
menunjukkan kemampuan terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan.
d.
mendemontrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam suatu
kesatuan sintesis yang utuh.
Sebelum
membahas mengenai makalah atau yang sering disebut sebagai prasaran seminar,
alangkah baiknya kita mengetahui macam atau jenis makalah. Diantara jenis
makalah ada 2 (dua) jenis malakah yang berlaku di perguruan tinggi, pertama makalah biasa (ordinary
paper),dan kedua makalah posisi
(position paper). Makalah biasa (ordinary paper) dibuat mahasiswa unntuk
menunjukkan pemahamannya terhadap permasalahan yang dibahas. Dalam makalah ini
secara deskriptif, mahasiswa diperkenankan mengemukakan berbagai aliran atau
pandangan yang ada tentang makalah yang dikaji. Ia juga boleh memberikan
pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat yang
dikemukakan. Tetapi dia tidak perlu memihak salah satu aliran atau pendapat
tersebut. Dengan demikian dia tidak perlu berargumentasi mempertahankan
pendapat tersebut.[4]
Mahasiswa
dapat pula diminta membuat makalah untuk menunjukan posisi teoritiknya dalam
suatu kajian. Untuk makalah jenis ini mahasiswa diminta tidak saja menunjukkan
penguasaan pengetahuan tertentu tapi juga dipersyaratkan untuk menunjukkan di
fihak mana ia berdiri. Makalah yang demikian dinamakan makalah posisi (position
paper). Untuk dapat membuat makalah posisi, mahasiswa harus membaca berbagai
sumber dari berbagai aliran tentang topik yang sedang dibahas. Dari bahasan
tersebut mungkin saja mahasiswa tadi memihak salah satu aliran yang ada tetapi
mungkin pula dia membuat suatu sintesis dari berbagai pendapat yang ada. Jadi
kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi merupakan kemampuan mutlak yang harus
dikuasai mahasisw. Dengan kemampuan-kemampuan ini suatu makalah posisi dapat
dihasilkan.[5]
B.
Tujuan penulisan makalah / prasaran seminar
Membuat
karya tulis ilmiah seperti makalah merupakan suatu keharusan bagi setiap
mahasiswa di perguruan tinggi. Banyak
mahasiswa mendapat kegagalan studi karena kurang memahami dasar-dasar
pembuatan tulisan ilmiah, atau karena tidak mengindahkan dasar-dasar tesebut.
Belajar menulis laporan ilmiah setidaknya memberi faedah atau manfaat diantaranya :
1.
Melatih seseorang untuk
menyusun hasil pemikiran dan hasil penyelidikannya menurut cara-cara yang lazim
dipergunakan oleh sarjana-sarjana di dalam dunia ilmu pengetahuan.
2.
Memberi kesempatan
kepada setiap orang untuk dapat mengikuti uraian dan data-data yang dikemukakan
dalam laporan ilmiah tersebut.[6]
3.
Sebagai sarana penyampaian ide.
4.
Melatih seseorang dalam
menulis untuk mengetahui sejauhmana kemampuannya.
5.
Menyelesaikan tugas
perkuliahan yang diberikan dosen.
C.
Ruang lingkup makalah /
prasaran seminar.
Ruang lingkup atau sejenis
sistematika yang terdapat dalam karya ilmiah khususnya makalah harus sesuai dengan
format penulisan yang standar dengan LIPI (lembaga ilmu pengetahuan Indonesia).
Dalam penulisan karya ilmiah atau ruang lingkup yang terdapat dalam karya
ilmiah harus berdasarkan kegiatan ilmiah yaitu :
1.
Halaman sampul dan
halaman judul
Isi
halaman judul sama dengan halaman sampul, terdiri dari :
a.
Judul karya tulis
b.
Nama penulis
c.
Nama jurusan (kecuali
tesis dan disertasi), fakultas dan institut.
d.
Tahun penyelesaian
karya tulis.
2.
Pendahuluan
Dibagian
ini dikemukakanm persoalan yang akan dibahas, (latar belakang masalah, masalah,
prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian)
a.
Latar belakang masalah.[7]
Berisi
uraian secara singkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah, untuk
menjelaskan alasan-alasan teoritik serta faktual, mengapa permasalahan tersebut
perlu dijawab melalui kegiatan penelitian.
Yang
dimaksud dengan alasan teoritik adalah ,penjelasan secara konseptual aspek teori
dari masalah penelitian, apakah masih urgen dan relevan, serta untuk mengetahui
sejauh mana penelitian yang akan dilakukan itu memberi pilihan jawaban atau
pemecahan terhadap masalah penelitian.
Alasan
faktual adalah alasan yang mencakup dukungan data, informasi, dan fenomena,
yang memperkuat adanya suatu kesimpulan bahwa masalah penelitian tersebut,
sangat fleksibel serta berbobot untuk diteliti.
b.
Masalah atau latar
belakang masalah[8]
Adalah
pernyataan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari
pernyataan atau statement umum dari masalah penelitian , sebagaimana tercantum
dalam latar belakang masalah. Rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk
pertanyaan yang dapat dioperasionalkan dalam suatu penelitian.
c.
Prosedur pemecahan
masalah atau bisa disebut sebagai tujuan penelitian.[9]
Adalah uraian
ringkas serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian
tersebut. Untuk membuat tujuan penelitian yang lebih mudah dan terarah, dapat
dikaitkan dengan kontent serta konteks tujuan dengan permasalahan penelitian.
Misalnya, masalah penelitian adalah “sejauhmana masyarakat memahami arti
demokrasi di era reformasi ini”, maka tujuan penelitiannya adalah untuk
mengetahui sejauhmana masyarakat memahami arti demokrasi saat ini.
3.
Isi
Mendemonstrasikan
kemampuannya dalam menjawab masalah yang diajukan. Bagian isi ini boleh saja
terdiri atas lebih dari satu bagian.
4.
Kesimpulan
Bagian
ini merupakan kesimpulan dan bukan ringkasan isi. Kesimpulan adalah makna yang
diberiakan penulis terhadap hasil diskusi / uraian yang telah dilakukannya
dalam bagian isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut penulis makalah tentu
saja harus kembali ke permasalahan yang diajukan dalam pendahuluan.[10]
5.
Penutup
Dalam
penutup berisi tentang kesimpulan dan saran yang pada dasarnya merupakan
panegasan inti makalah yang dirumuskan dengan jelas, singkat, dan tegas.
6.
Daftar pustaka
Semua
sumber kepustakaan, baik berupa ensiklopedi, buku-buku, majalah, atau surat
kabar perlu disusun dalam daftar khusus yang diletakkan pada akhir karangan.
Apabila diantara sumber-sumber kepustakaan itu ada yang bertulisan selain huruf
latin, di tulis dengan trasliterasinya. Untuk karya tulis berbahasa arab,
daftar pustaka yang berhuruf selain arab, ditulis dengan huruf latin.[11]
Cara pengetikan dalam karya tulis sangat
berbeda dengan artikel, dalam pengetikan karya ilmiah harus disusun secara
sistematis seperti pemilihan jenis huruf, spasi, baris, batas tepi, alenia
baru, permulaan kalimat, judul, sub
judul, bilangan dan satuan harus ditata, sehingga mudan dah dibaca.
Beberapa
ketentuan untuk pengetikan karya imiah adalah sebagai berikut[12]:
A.
) Bahan dan ukuran.
a.
Bahan yang digunakan
untuk pengetikan karya ilmiah adalah kertas HVS 80 gram untuk isi, dan kundruks
atau buffalo untuk sanpul (cover)
b.
Ukuran kertas untuk
pengetikan karya ilmiah umumnya menggunakan kuarto atau letter (279,4 x 215,9)
mm, digunakan hanya satu muka (tidak bolak-balik). Posisi kertas vertikal
(taal), kecuali untuk pengetikan table bisa digunakan horizontal (wide)
c.
Jenis huruf (font),
pdada dunia modern seperti sekarang ini, penulisan karya tulis ilmiah tidak
lagi pantas menggunakan mesin tik biasa ( manual ). Pengetikan harus memakai
computer , atau paling tidak di cetak untuk pengetikana dengan computer huruf
yang di gunakan harus norma yang sering di gunakan secara umum, yaitu time,
time new romans =, aatau arial. Jangan menggunakan huruf aneh yang pada
akhirnya menyulitkan para pembaca.
d.
Ukuran huruf ( size )
pilih yang standart pada. Pada program word start gunakan ukuran ( size ) 10
poin. Untuk program lainnya misalnya, chiwriter, amipro, Microsoft word dan
page maker mrnggunakan ukuran 12 poin. Jenis huruf ( font ) maupun ukuran (
size ) harus di pakai unuk pengetikan keseluruhan naskah.
B.
) Cara pengetikan
Pengetikan
karya ilmiyah yang termasuk di dalamnya adalah makalah mempunyai cara
tersendiri antara lain sebagai berikut[13]
:
1)
Pengetikan bilangan dan satuan
harus di tulis dengan angka. Kecuali pada
permulaan kalimat
2)
Sepasi baris
Sepasi atau
jarak antara 2 baris di buat dengan spasi ganda atau 2 spasi. Kecuali untuk
kutipan langsung yang melebihi 2 baris. Judul dan table yang melebihi 2 baris,
pengetikannya dengan spasi tunggal atau 1 spasi
3)
Batas tepi
Batas-batas
pengetikan di ukur dari tepi kertas. Ukurannya sbg, batas atas ( top ) 40 mm,
bawah ( bottom ) 30 mm, sisi kiri ( left ) 40 mm, dan kanan ( right ) 30 mm
4)
Alenia baru
Penulisan alenia
baru pada karya tulis ilmiyah di ukur dari sisi
kiri batas garis kertas dengan masuk sampai 5 digit atau ketikan. Jadi
huruf pertama pada alenia baru adalah pada ketikan ke-enam.
5)
Pengisian ruangan
Pada prinsipnya
ruangan yang tersedia pada lembar kertas yang sudah di beri garis batas
halaman, yaitu bagian atas, bagian kiri dan kanan, harus di isi penuh dengan
naskah karya ilmiyah. Jangan sampai ada ruangan yang kosong. Kecuali untuk
daftar table atau gambar.
6)
Judul, sub judul, dan
anak judul
a ) judul karya ilmiah
harus di tulis dengan huruf besar ( capital ) semua, ukuran huruf di pilih dan
di atur sedemikian rupa, agar simetris dengan ukuran kertas yang di gunakan.
Pada akhir kalimmat judul tidak perlu di beri titik
b ) sub judul
Penulisan sub
judul menggunakan huruf yang sama dengan judul, tetapi ukurannya lebih kecil.
Penempatan sub judul berada di bawah judul tanpa di beri garis. Sama seperti
judul pada akhir kalimat sub judul, tidak perlu di beri titik
c) anak judul
Anak judul pada
umumnya berada pada bagian dalam ( isi naskah ). Penulisannya di mulai dari
garis batas tepi sisi kiri dan di beri garis bawah. Anak judul menggunakan
huruf biasa bukan huruf besar ( capital ), kecuali huruf pertama pada anak
judul.
D.
Langkah-langkah penyusunan
makalah / prasaran seminar.
Setelah mengetahui apa makalah itu,
bagaimana sistematika penyusunannya atau ruang lingkupnya, maka dengan mudah
kita dapat menyusun makalah atau prasaran seminar namun sebelum menyusun
makalah kita harus mengetahui dan mempelajari serta mennalisa topic yang akan
dibahas, mengumpulkan berbagai data atau bahan materi yang akan dibuat dalam
makalah tersebut dan dalam membuat makalah harus menggunakan tata cara bahasa
yang benar, singkat, padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
Dan sebelum menyusun makalah maka kita
harus mengetahui berbagai cara seperti cara mengutip uraian dalan sebuah buku,
majalah dan berbagai sumber lainnya, berikut cara menulis kutipan diantaranya :
Cara
menulis kutipan
1.
Kutipan langsung
Kutipan adalah kutipan dengan
mengambil pendapat oran lain dalam suatu karya ilmiyah yang di ambil persis
seperti aslinya.[14] Kutipan
langsung di bagi menjadi dua yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek.
a
) kutipan langsung panjang adalah kutipan yang panjangya lebih dari tiga baris,
cara penulisan kutipan langsung panjang adalah sebagai berikut[15]
:
1.1 Kutipan
langsung panjang tidak di masukan kedalam rangkaian oparagraf induk, melainkan
di letakkan terpisah di bawah paragraph induk
1.2 Kutipan
di tulis nmasuk kedalam teks kirang lebih 4-5 ketukan
1.3 Teks
kutipan di tulis dengan jarak atau spasi kepala paragraf teks kutipan di tulis
tiga ketukan masuk dari garis baru.
b ) kutipan langsung pendek adalah
kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari tiga baris. Tata cara
penulisan kutipan langsung pendek adalah sebagai berikut[16]:
1.1 Kutipan
di integrasikan dengan paragraf induk
1.2 Baris
kutipan di awali dan di akhiri dengan tanda petik
2.
Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah
kutipan dengan menganbil ide atau pendapat or cara mengutip seang lain untuk
menguatkan pendapat penulis dengan menggunakan bahasa penulis. Jadi, penulis
hanya mengambil ide dan gagasan orang lain, tanpa mengambil redaksi tulisan
dari sebuah buku yang dikutip.[17]
Cara tidak langsung berada dari cara
mengutip langsung. Langkah-langkah mengutip secara tidak langsung adalah
sebagai berikut[18] :
1.1 Di
integrasikan kedalam teks.
1.2 Jarak
antara baris dua spasi(atau satu setengah spasi, tergantung dari ketentuan masing-masing perguruan tinggi dalam
penulisan skripsi’ tensis atau makalah)
1.3 Kutipan
tidak di apit tanda kutip
1.4 Di
akhiri dengan sumber kutipan
Cara
Menulis Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang
berisi buku, majalah, artikel, atau bahan lainya yang dikutip oleh penulis
secara lasung maupun tidak langsung. Melalui daftar pustaka pembaca dapat
mengetahui keseluruhan sumber-sumber yang digunakan dalam karya ilmiah yang di
bacanya, sekaligus dapat menduka kualitas penbahasan dalam karya ilmiah yang di
baca.
a)
Unsur-unsur yang di
tulis dalam daftar pustaka
Unsur-unsur
yang harus di tulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi [19]:
1.
Nama pengarang
2.
Tahun penerbitan
3.
Judul karya
4.
Kota tempat penerbitan
5.
Nama penerbit
Dan diantara Ketentuan umum yang di
tulis mengenai unsur-unsur daftar pustaka sebagai berikut :
1.a)
Nama pengarang
-
Gelar kebangsawanan, nama
keagamaan, nama marga yang mendahului nama diri, penulisan nama-nama tersebut
dalam daftar pustaka di balik mengikuti nama diri dan dipisahkan dengan tanda
koma
Misalnya:
Gorys
keraf
Penulisan
menjadi
Keraf,
Gorys.
-
Buku yang ditulis oleh
dua orang keduanya di tulis dalam daftar pustaka, tetapi hanya nama pengarang
pertama yang dikenai aturan pembalikan nama.
Misalnya:
Henry
Guntur Tarigan dan Jago Tarigan
Penulisannya
menjadi
Tarigan,
Henry Guntur dan Jago Taringan
-
Buku yang ditulis oleh
lebih dari dua orang, penulisan nama dalam daftar pustaka hanya nama pertama
dan dikenai aturan pengembalikan nama, serta diberi tambahan (dkk.) di belakang
nama.
Misalnya
:
Pranowo
Sunarti
Siti
rochmiati
Penulisannya
menjadi
Pranowo,dkk.
-
Nama yang berkedudukan
sebagai editor atau penerjema, penulisannya dikenai semua aturan di atas dan
dibelakang nama ditambah kata (ed.) bila editornya satu orang dan (ads.) bila
editornya lebih dari satu orang dan (pen.) bila penerjemah.
Misalnya
:
Teun
A. Van Dijk
Penulisannya
menjadi
Van
Dijk, Teun A. (ed.)
-
Bila karya tidak ada
nama pengarangnya, letak penulisan nama diduduki oleh kata pertama judul karya.
Misalnya
:
Undang-Undang
Republik Indonesia No.2 Th. 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional. 1990.
Jakarta : PT Armas Duta
Jaya.
b)
Cara penulisan catatan kaki.
Penulisan catatan kaki dilakukan dengan
mengikuti ketentuan-ketentuan yang umum berlaku sesuai instasi pendidikan,
karena pada dasarnya setiap perguruan tinggi itu mempunyai berbagai ketentuan
tersendiri mengenai sistematika penulisan karya ilmiah yang termasuk didalamnya
adalah catatan kaki, meskipun demikian, secara umum unsur yang ada didalamnya
tetap sama,. Unsur-unsurcatatan kaki antara lain[20]
:
1.
Nama penulis
2.
Judul buku
3.
Kota terbit
4.
Nama penerbit
5.
Tahun terbit, dan
6.
Halaman yang dikutip.
Ketika seorang penulis memilih salah satu model catatan
kaki, ia harus memberlakukannya secara konsisten dari awal sampai akhir
tulisan, dan tidak boleh jika dalam penulisan atau penempatan catatan kaki
tersebut dibolak-balik atau tidak sesuai dengan catatan yang ada sebelunya.
Ketentuan-ketentuan penulisan
catatan kaki tersebut adalah :
a.
Catatan kaki yang
menyebutkan sumber pertama kali, ditulis secara lengkap.
Penulisan nama pengarang dalam catatan
kaki dilakukan secara urut, yaitu nama depan baru kemudian nama belakang.
Penulisan nama tidak perlu disertai gelar. Halaman dapat ditulis dengan hlm. ;
hal.; atau tanpa singkatan halaman.
b.
Catatan kaki yang
mengutip sumber yang telah dikutip sebalumnya tanpa disela oleh sumber lain
digantin dengan ibid lalu diikuti nomor halaman yang dirujuk.
Kalau halaman yang dikutip sama dengan
halaman halaman yang dikutip sebelumnya cukup ditulis dengan ibid.
c.
Catatan kaki yang mengutip sama dengan halaman
yang dikutip sebelumnya, setelah disela oleh sumber lain, serta nama
pengarangnya ditulis kemudian di ikuti kata op.cit serta halaman yang dikutip.
Dalam
menulis catatan kaki atau footnote tidak perlu ditulis selengkap-lengkapnya.
Jika suatu sumber sudah pernah dituliskan sebelumnya dengan lengkap, maka
footnote tersebut dapat disingkat dengan menggunakan singkatan misalnya[21]
:
1.
Ibid, adalah kependekan
dari ibidem artinya, pada tempat yang sama. Ibid dipakai jika suatu kutipan
diambil dari sumber yang sama dengan yang dituliskan pada lembar sebelumnya.
2.
Op.cit. merupakan
kependekan dari opera citato artinya, dalam karangan yang pernah disebut
sebelumnya. Op.cit digunakan untuk merujuk pada karangan atau buku yang telah
dituliskan sebelumnya dengan lengkap pada halaman lai, serta sudah diselingi
dengan sumber-sumber lain. Jadi yang dituliskan : nama panulis, op.cit. (diberi
garis bawah) sert nomor halaman. Jika dari seorang pengarang yang menyeut dua
buku atau labih, maka perlu ditambah dengan nama buku tersebut.
3.
Loc.cit., adalah
kependekan dari Loco Citato, yang berarti pada tempat yang telah disebutkan.
Kagunaan log.cit. adalah untuk menunjuk pada halaman yang sama dari sumber yang
sudah dituliskan sebelumnya. Yang dituliskan adalah nama akhir pengarang,
log.cit. (digaris bawahi), nomor halaman tidak usah ditulis kembali karena
dengan sendirinya sama dengan halaman buku yang telah dituliskan sebelumnya.
Contoh
pemakaian ibid, op.cit., log.cit.:
Rakhmad, jalaluddin, Psikologi
Komunikasi, Remaja Karya, Bandung,1984, hal : 197.
Ibid, hal 29 (bararti sama dengan
buku yang disebut sebelumnya)
Tilaar, Martha, Wanita Dalam Iklan,
Kumpulan Makalah Seminar Wanita dalam Media Massa, hal. 97, SCTV, Jakarta,
1992.
Laksono karlina, loc.cit., hal. 23.
IV.
KESIMPULAN
Karya tulis memiliki berbagai macam jenis
diantaranya adalah makalah. Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam
ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan.
Dan dalam penulisan makalah itu sendiri terdapat
berbagai macam tujuan seperti :
a.
Melatih seseorang untuk
menyusun hasil pemikiran dan hasil penyelidikannya menurut cara-cara yang lazim
dipergunakan oleh sarjana-sarjana di dalam dunia ilmu pengetahuan.
b.
Memberi kesempatan
kepada setiap orang untuk dapat mengikuti uraian dan data-data yang dikemukakan
dalam laporan ilmiah tersebut.
c.
Sebagai sarana
penyanpaian ide.
d.
Melatih seseorang dalam
menulis untuk mengetahui sejauhmana kemampuannya.
e.
Menyelesaikan tugas
perkuliahan yang diberikan dosen.
Serta sebuah karya makalah memiliki
ruang lingkup yang terdapat dalam karya ilmiah yang harus sesuai kegiatan
ilmiah yaitu :
1.
Halaman sampul dan
halaman judul
Isi
halaman judul sama dengan halaman sampul, terdiri dari :
a.
Judul karya tulis
b.
Nama penulis
c.
Nama jurusan (kecuali
tesis dan disertasi), fakultas dan institut.
d.
Tahun penyelesaian
karya tulis.
2.
Pendahuluan
3.
Isi
4.
Kesimpulan
5.
Penutup
6.
Daftar pustaka.
Mengenai hal-hal dalam penyusunan makalah
harus disusun sesuai dengan cara yang telah ditentukan dan harus secara
sistematis, menggunakan bahasa yang simple, sehingga mudah difahami dan
dimengerti. Selain itu dalam membuat makalah juga mempunyai berbagai cara-cara
dalam pengetikan maupun cara dalam pengutipan di buku, majalah maupun
sumber-sumber lainnya yang di jadikan referensi.
Sebagaimana uraian yang ada, dalam
penguraian terdapat macam dan cara
seperti dalam kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung baik yang
kutipannya pendek maupun panjang telah memiliki cara-cara tersendiri. Selain
pengutipan juga terdapat bagaimana sistematika dalam penulisan catatan kaki
yang menpunyai ketentuan, sebagaimana jika catatan kaki itu pada awalan maka
harus ditulis secara lengkap (sesuai kaidah yang berlaku) yang dipakai pada
suatu instasi lembaga pendidikan dimana karya itu diciptakan.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami
paparkan, tentu masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan makalah
ini, karena kami menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah. Untuk itu
kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan, demi kelengkapan
makalah ini. Terima kasih…….
[1] O. Setiawan Djuharie, Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis, Dan Disertasi, (Bandung : Yrama Widya, 2001),
hlm.11
[2] Totok Djuroto, Suprijadi Bambang, Menulis Artikel Dan Karya
Ilmiah, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm.53-54
[3] O. Setiawan Djuharie, Suherli, Panduan Membuat Karya Tulis,
(Bandung : Yrama Widya, 2001), hlm.68
[4] O.Setiawan Djuhairie, Op.cit,
hlm. 12
[6] Winarno Surakhmad, Paper Skripsi Thesis Disertasi, (Bandung
: Tarsito, 1974, cet.3), hlm.9
[7] Totok Djuroto, Suprijadi
Bambang, Op.cit., hlm. 58
[8] Ibid,
[9] Ibid,
[10] O. Setiawan Djuharie,
Op.cit.,hlm. 70
[11] Azyumardi Azra, Nata Abuddin, Suparta, dkk, Pedoman Penulisan
Skripsi, Tesis Dan Disertasi, (Jakarta : IAIN Jakarta Press, 2000), hlm. 15
[12] Totok Djuroto, Suprijadi
Bambang, Loc. Cit., hlm. 65
[13] Ibid, hlm. 66-68
[14] Pranowo, dkk, Teknik
Menulis Makalah Seminar, (Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2001), hlm. 56
[15] Endang Rumaningsih, Cermat Dan Terampil Berbahasa Indonesia,
(Semarang : Rasail Media group, 2012), hlm. 246
[16] Ibid, hlm.247-248
[18] Ibid,
[19] Pranowo, dkk, Op. Cit,
hlm. 62
[20] Endang Rumaningsih, Op.Cit.,
hlm. 253.
DAFTAR
PUSTAKA
Azra,
Azyumardi, Abuddin Nata, M. Suprapta, dkk. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis
Dan Disertasi, Jakarta : IAIN Jakarta Press, 2000.
Djuharie,
Setiawan O, Pedoman Penulisan Sripsi, Tesis, Disertasi, Bandung : Yrama
Widya, 2001.
Djuharie,
Setiawan O, Suherli, Panduan Membuat Karya Tulis, Bandung : Yrama Widya,
2001.
Djuroto,
Totok, bambang, Suprijadi, Menulis Artikel Dan Karya Ilmiah, Bandung :
PT. Remaja 4Rosdakarya,
2009.
Pranowo,
Sunarti, dkk,, Teknik Menulis Makalah Seminar, Yogyakarta : Pustaka
Pelajar Offset, 2001.
Rumaningsih,
Endang, Cermat Dan Terampil Berbahasa Indonesia, Semarang : Rasail Media
Group, 2012.
Surakhmad,
Winarno, Paper Skripsi Thesis Disertasi, Bandung : Tarsito, 1974.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar